Print on Demand atau POD bisa menjadi bisnis sampingan bagi kamu yang suka desain dan ingin mengimplementasikan desain itu ke dalam suatu produk lalu menjualnya tanpa repot.
Yap, kamu hanya modal desain saja.
Segala urusan cetak, packing dan pengiriman sudah ada yang menghandlenya.
Gas kita bahas caranya dari nol.
1. Persiapan & Riset (landasan penting)
Salah satu tahap penting yang tidak boleh dilewati adalah persiapan dan riset. Bisnis Print on Demand ini tidak asal mulai, perlu kesiapan yang matang.
Berikut tahap-tahapnya:
Menentukan niche
Pilih target pasar spesifik (misalnya coffee lovers, pet owners, gamers, teacher gifts, travel junkies). Dengan niche kamu bisa lebih mudah memasarkan + lebih gampang bikin koleksi yang konsisten.
Riset produk & tren
Cek apa yang laris di marketplace POD (kaos, hoodie, mug, tote bag, phone case, poster). Gunakan Google Trends / Instagram / Pinterest untuk cari tema yang sedang naik. Catat warna, gaya (minimalis, retro, hand-drawn), dan kata kunci yang sering muncul.
Riset kompetitor & harga
Lihat 10 toko POD top di niche-mu (Redbubble, Etsy shop, Teespring, Printful stores).Catat rentang harga, gaya desain, deskripsi produk, dan promosi yang mereka pakai.
Sudah menemukan ide? Kalau sudah, lanjut part 2.
2. Desain & Persiapan Konten
Jika tahap satu sudah punya pandangan, maka mulai rancang ide konten dan desainnya:
Siapkan identitas brand sederhana
Pilih nama toko yang singkat & mudah diingat. Tentukan palet warna dan font utama agar konsisten di semua listing & sosial media.
Buat desain pertama (3–10 variasi)
Kamu bisa pake tools: Canva (gratis), Photoshop, Illustrator, Procreate, Inkscape, GIMP. Untuk ukuran & resolusi: ikuti template platform (biasanya 300 DPI untuk apparel/print). Simpan file PNG (transparan) untuk apparel; SVG/EPS untuk vektor bila diperlukan.
Buat mockup & visual produk
Pakai Placeit, Smartmockups, atau mockup generator bawaan platform POD. Tampilkan mockup realistic (front, back, lifestyle). Satu produk minimal 3 gambar.
Tulis title, deskripsi & keyword
Title: singkat + kata kunci utama. Contoh: “T-shirt Kopi Minimalis | Kaos Coffee Lovers”.
Deskripsi: manfaat + bahan + ukuran + cara perawatan + call to action.
Keyword: 10–20 keyword relevan (long tail + short tail). Contoh: “coffee shirt, coffee lover tee, kopi Indonesia, gift for barista”.
Template deskripsi singkat:
“[Nama Produk] — Kaos [kategori] untuk [target audience]. Terbuat dari [bahan], tersedia ukuran S–XL. Desain: [deskripsi singkat]. Perawatan: cuci balik, suhu rendah. Pesan sekarang dan dapatkan pengiriman cepat!”
. . .
3. Pilih Platform & Setup Toko

A. Pilih model jual
- Marketplace POD (Redbubble, Teespring, Zazzle): gampang, tanpa setting toko. Cocok pemula.
- Integrasi ke toko sendiri (Printful / Printify + Shopify/Etsy/WooCommerce): lebih banyak kontrol & branding.
- Untuk pasar Indonesia: pertimbangkan integrasi dengan Shopify + gunakan vendor yang punya opsi produksi/pengiriman ke Asia.
B. Daftar & connect
- Buat account di 1–2 platform (mis. Printful+Shopify atau Redbubble sebagai parallel store).
- Upload desain, atur produk, isi title/description/keywords, dan set pricing.
C. Setting pembayaran & pajak
- Periksa metode payout (PayPal, Payoneer, transfer bank lokal). Pastikan kamu bisa menerima pembayaran.
- Catat aturan pajak dan bea masuk untuk pengiriman internasional jika relevan.
. . .
4. Pricing & Margin
Hitung harga jual
- Formula sederhana: Harga jual = Biaya produksi + (Biaya produksi × markup %) + ongkos kirim (jika ditanggung seller).
- Contoh: biaya produksi $10 → markup 80% → jual $18 (ingat platform juga ambil fee).
- Atau target margin bersih 30–50% setelah potongan platform & ongkir.
Setting opsi promo
Diskon launch, bundling (2 kaos = diskon X%), free shipping threshold untuk menaikkan avg order value.
5. Quality Control & Sample
Kalau kamu punya budget lebih, kamu bisa membeli sampel untuk dicek bagaimana kualitas produknya.
- Pesan 1–2 produk sample untuk cek kualitas cetak & bahan. Ini penting untuk review & foto asli.
- Evaluasi warna, print placement, bahan, dan waktu pengiriman.
Jika produk layak, kamu bisa mempertimbangkan untuk lanjut bisnis print on demand ini.
Dan saatnya…
6. Launch & Jualan Pertama
Siapkan listing & live store
- Pastikan semua gambar, deskripsi, ukuran, dan harga sudah benar. Aktifkan toko.
- Siapkan halaman About, Shipping Policy, Return Policy sederhana.
Promosi jualan pertama
- Post di Instagram/Facebook/TikTok + sertakan link toko. Gunakan caption yang engaging + CTA.
- Kirim ke teman, komunitas niche (Facebook Group, Telegram, Discord), atau teman influencer mikro.
- Gunakan 1–2 post ads kecil di Facebook/Instagram untuk target demografis niche (opsional).
Contoh caption IG:
“Launching! Kaos ‘Coffee Minimal’ untuk ngopi lebih gaya ☕️. Dari bahan cotton combed, desain khusus. Cek link di bio & dapetin diskon launch 15%!”
Follow up & customer service
- Respon cepat chat/pesan. Pastikan tracking pengiriman dikomunikasikan.
- Kumpulkan feedback & minta review untuk membangun trust.
. . .
7. Optimasi & Scaling
Setelah kamu meluncurkan toko dan mengupload katalog produk, sekarang tugas kamu adalah optimasi dan scaling:
Analisa performa
Lihat produk terlaris, kata kunci yang mendatangkan traffic, dan sumber traffic (organic vs paid).Hapus atau perbaiki listing yang tidak perform.
Perbanyak koleksi
Kamu bisa membuat varian warna, desain baru, dan kategori produk lain (mug, tote bag). Fokuslah pada best-seller dan theme collections.
Bangun channel pemasaran
Buat email list (Mailchimp), konten blog (SEO), rutin posting di sosial media, kolaborasi micro-influencer. Pertimbangkan iklan berbayar di Facebook/IG/TikTok dengan A/B testing creative.
Branding & repeat customers
Tambahkan packaging personalization (jika platform mendukung) atau insert thank-you note (beberapa vendor memungkinkan). Bikin program loyalitas seperti: diskon ulang, kode referral.
. . .
Dengan ini, kamu sudah berhasil menjalankan bisnis sampingan print on demand. Teruslah konsisten dan perbanyak promosi agar brand kamu dikenali banyak orang.
Tetap semangat bosku 🙂
Hal Legal & Operasional yang Perlu Diperhatikan
- Hak cipta & lisensi: jangan pakai gambar berhak cipta; gunakan desain orisinal atau aset bebas lisensi.
- Pengembalian & klaim: siapkan kebijakan return sesuai platform.
- Pajak: catat pendapatan, laporkan pajak usaha sesuai aturan di Indonesia.
- Customer data: jaga privasi data pembeli sesuai hukum.
. . .
Saran Tools & Resources
Untuk menunjang aktifitas bisnis print on demand kamu, ini beberapa tool yang mungkin bisa membantu:
- Desain: Canva, Photoshop, Procreate, Inkscape
- Mockup: Placeit, Smartmockups, mockup generator platform POD
- Riset: Google Trends, Pinterest, Etsy top sellers
- Toko: Shopify, Etsy, Printful, Printify, Redbubble
- Pembayaran: PayPal, Payoneer, rekening bank lokal
. . .


