Pernah dengar cerita ada orang yang beli domain murah, terus dijual lagi dengan harga ratusan juta bahkan miliaran rupiah?
Nah, itulah yang disebut Domain Flipping.
Salah satu bisnis digital yang mungkin belum sepopuler dropship atau afiliasi, tapi potensinya gokil banget.
Gas kita bahas…
Apa Itu Domain Flipping?
Simpelnya, Domain Flipping adalah bisnis jual beli nama website (domain).
Kamu beli domain yang punya nilai bagus dengan harga murah, lalu jual lagi ke orang atau perusahaan yang mau membelinya dengan harga lebih tinggi.
Analogi gampangnya gini:
Beli tanah kosong di lokasi strategis sebelum ramai, lalu jual lagi pas banyak yang butuh lahan di situ.
Cuma bedanya, “tanah” di sini adalah nama domain, misalnya:
kopilokal.combelanjaonline.idaiassistant.co
Domain kayak gini bisa jadi rebutan kalau pas banget dengan bisnis atau tren yang lagi naik.
. . .
Kenapa Domain Bisa Bernilai Mahal?
Ada beberapa alasan kenapa orang mau bayar mahal cuma buat sebuah nama domain:
- Branding & Kesederhanaan
Nama pendek, mudah diingat, dan relevan dengan bisnis punya nilai tinggi. Contoh:traveloka.comvstraveloka-id123.com— jelas beda kelas. - Kata Kunci (Keyword)
Domain yang mengandung kata kunci populer bisa bantu SEO. Misalinvestasiemas.comlebih menarik buat bisnis emas dibanding nama random. - Umur Domain (Domain Age)
Domain lama yang sudah pernah aktif bisa lebih dipercaya mesin pencari. - Ekstensi Premium (.com, .id, .io, .ai)
Domain.commasih jadi raja. Tapi sekarang.io,.ai, dan.cojuga makin populer di dunia startup. - Tren & Permintaan Pasar
Misalnya pas AI lagi hype, domain kayakAItools.cobisa laku keras.
Cara Kerja Domain Flipping Langkah demi Langkah

Biar nggak bingung, ini alurnya dari nol sampai kamu bisa dapat cuan pertama 👇
1. Riset dan Cari Domain Potensial
Sama kayak cari rumah murah di lokasi strategis, kamu harus riset domain yang punya nilai jual tinggi.
Gunakan tools seperti:
- ExpiredDomains.net – buat nyari domain lama yang udah expired.
- Namecheap / GoDaddy Search – buat cari domain baru yang masih tersedia.
- Google Trends – buat lihat topik yang lagi naik.
Kriteria domain potensial:
- Pendek (1–3 kata)
- Mudah diingat & diucapkan
- Relevan dengan niche populer (AI, finance, travel, tech, education)
- Bebas dari merek dagang (hindari nama brand seperti “nikeid.com”)
2. Beli Domain
Setelah nemu domain potensial, beli di registrar tepercaya seperti:
- Namecheap
- GoDaddy
- Niagahoster / Rumahweb (untuk domain .id)
- Google Domains
Harga domain baru biasanya cuma Rp 100.000 – Rp 300.000 per tahun.
Kalau kamu beli domain expired atau premium, harganya bisa lebih tinggi tergantung permintaan.
3. Parkir atau Simpan Domain
Sambil menunggu pembeli, kamu bisa parkir domain di situs seperti:
- Sedo.com
- Afternic.com
- GoDaddy Auctions
Domain yang diparkir biasanya menampilkan halaman “This domain is for sale” atau “Contact owner”. Kadang malah bisa dapat penghasilan kecil dari iklan di halaman itu.
4. Pasarkan Domain
Kamu bisa jual domain di berbagai marketplace:
- Sedo (paling populer, global)
- Afternic (GoDaddy’s network, jangkauan luas)
- Dan.com (interface modern, pembayaran cepat)
- Namecheap Marketplace
- Flippa.com (buat jual domain + website)
Tambahkan deskripsi singkat, alasan kenapa domain itu bagus, dan harga yang realistis.
5. Negosiasi & Transaksi Aman
Kalau ada pembeli tertarik, biasanya mereka akan nego harga.
Gunakan platform escrow seperti Escrow.com atau sistem transaksi bawaan marketplace untuk keamanan.
Jangan pernah transaksi langsung tanpa perantara kalau belum kenal pembelinya.
Setelah pembayaran diterima, domain dipindahkan ke akun pembeli — dan kamu resmi dapet cuan 💰
. . .
Contoh Kisah Nyata Domain Flipping
Beberapa contoh domain yang pernah terjual mahal banget:
Business.comdijual $345 juta (sekitar Rp 5 triliun!)Hotels.comlaku $11 jutaVoice.comdibeli $30 juta oleh perusahaan blockchain
Tapi jangan khawatir, kamu nggak perlu berharap segitu dulu 😅
Domain-domain yang dijual seharga $100 – $500 pun sudah termasuk normal buat flipper pemula.
. . .
Strategi Jitu Supaya Domain Kamu Cepat Laku
- Fokus ke niche tertentu.
Misalnya: startup, teknologi, travel, kuliner, atau edukasi. - Gunakan kata kunci bernilai tinggi.
Contoh: “AI”, “crypto”, “finance”, “learn”, “travel”, “shop”, “online”. - Pilih ekstensi yang sesuai target.
.com= global.id= lokal Indonesia.io/.ai= startup / tech niche - Bangun sedikit reputasi domain.
Buat halaman landing sederhana di domain itu biar terlihat lebih profesional. - Sabar dan konsisten.
Domain flipping bukan bisnis cepat kaya, tapi bisa jadi pasif income kalau portofoliomu banyak.
Tips Domain Flipping Buat Pemula
- Beli 3–5 domain dulu buat latihan. Jangan langsung borong puluhan.
- Pelajari tren setiap bulan (AI, edukasi, keuangan, gaya hidup digital).
- Catat biaya tahunan per domain — kalau nggak laku, kamu bisa jual rugi kecil sebelum renewal.
- Bangun akun di Sedo, Afternic, dan Dan.com biar domain kamu lebih cepat dilihat pembeli.
- Pelajari juga SEO dan keyword research, karena itu ngebantu banget buat tahu nilai pasar suatu domain.
Kalau kamu yakin dengan bisnis ini, kamu bisa mencobanya.
. . .
⚠️ Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Beli domain tanpa riset.
Jangan asal beli karena terdengar keren, tapi nggak ada pasar. - Melanggar merek dagang.
Hindari domain yang mirip nama brand (contoh: “tokopediaid.com”). Bisa dituntut. - Terlalu banyak koleksi.
Domain kebanyakan bisa jadi beban biaya tahunan. Fokus ke yang punya potensi. - Menolak tawaran realistis.
Kadang nunggu harga tinggi bikin kamu kehilangan pembeli serius.
. . .
Apakah Domain Flipping Cocok untuk Kamu?
Kalau kamu:
- Punya insting bisnis & suka riset,
- Sabar menunggu momentum,
- Mau belajar tren digital dan branding,
Maka Domain Flipping cocok banget buat kamu.
Modalnya kecil, risikonya minim (asal riset benar), dan potensi untungnya bisa besar banget.
Bahkan banyak investor digital sekarang menjadikan domain flipping sebagai aset investasi jangka panjang — karena nama domain makin hari makin langka dan berharga.
. . .
Kesimpulan
Domain Flipping bukan cuma jual beli nama website, tapi soal melihat peluang dari tren dan kebutuhan bisnis masa depan.
Dengan modal kecil, riset yang tajam, dan kesabaran, kamu bisa bangun portofolio domain yang bisa jadi aset bernilai tinggi.
Jadi kalau kamu mau mulai bisnis online tapi nggak suka repot produksi barang,
👉 Domain Flipping bisa jadi ladang cuan yang elegan dan digital banget!


