
Dropship vs Reseller, mirip tapi tak sama.
Di era serba digital kayak sekarang, makin banyak orang yang tertarik nyemplung ke dunia bisnis online. Salah dua model bisnis yang sering banget dibahas adalah dropship dan reseller.
Keduanya kelihatan mirip-mirip, sama-sama jualan barang orang lain, tapi ternyata punya perbedaan yang cukup signifikan, lho!
Nah, buat kamu yang lagi bingung mau pilih jalur dropship atau reseller, artikel ini bakal kupas tuntas perbedaannya—mulai dari cara kerja, modal, keuntungan, sampai tantangan masing-masing.
Siap?
Cus kita mulai!
….
Apa itu Dropship?
Dropship adalah model bisnis di mana kamu menjual produk milik supplier atau produsen tanpa perlu stok barang sendiri. Jadi kamu cuma jadi perantara, yang terima order dari customer lalu terusin ke supplier. Supplier-lah yang akan kirim barang langsung ke pembeli atas nama kamu.
Cara kerja dropship:
- Kamu promosiin produk dari supplier.
- Kemudian, ada yang order ke kamu (bisa via medsos, marketplace, atau website).
- Lalu, kamu terusin pesanan ke supplier dan bayar harga produknya.
- Dan terakhir, Supplier yang kemas dan kirim barang ke pembeli atas nama tokomu.
Jadi, produk yang diterima oleh pembeli mengatasnamakan kamu dan pembeli mengira barang itu memang dari kamu.
….
Apa Itu Reseller?
Reseller adalah orang yang beli produk dari supplier dalam jumlah tertentu, lalu jual lagi ke customer dengan harga lebih tinggi. Biasanya reseller simpan stok barang sendiri dan urus pengiriman sendiri juga.
Cara kerja reseller:
- Kamu beli stok produk dulu ke supplier (biasanya harga grosir).
- Kamu simpan barangnya di rumah atau gudang kecil.
- Kamu jual barang ke customer.
- Kamu yang packing dan kirim barang ke pembeli.
Masih belum paham perbedaannya?
….
Perbedaan Utama Dropship vs Reseller
Aspek | Dropship | Reseller |
---|---|---|
Modal Awal | Kecil (hampir nol) | Perlu modal buat beli stok |
Stok Barang | Nggak pegang stok | Pegang stok sendiri |
Pengiriman | Supplier yang kirim | Kamu yang kirim |
Keuntungan | Lebih kecil | Bisa lebih besar (karena beli grosir) |
Kontrol Produk | Terbatas | Lebih bisa kontrol kualitas dan stok |
Resiko Barang Gagal Kirim | Ada (supplier telat atau habis stok) | Lebih kecil, karena kamu pegang stok |
Branding | Kurang fleksibel | Lebih fleksibel, bisa pakai kemasan sendiri |
….
Kelebihan dan Kekurangan Dropship
Kelebihan:
- Modal minim: Cocok buat pemula yang pengin belajar jualan tanpa keluar duit banyak.
- Nggak ribet packing dan kirim: Semua diurus sama supplier.
- Fleksibel: Bisa dijalankan dari mana aja, cukup pakai HP.
Kekurangan:
- Margin keuntungan lebih kecil: Karena kamu jual satuan dan nggak bisa beli harga grosir.
- Ketergantungan ke supplier: Kalau supplier bermasalah, kamu juga kena imbasnya.
- Sulit branding: Karena produk langsung dari supplier dan kadang pakai label mereka.
….
Kelebihan dan Kekurangan Reseller
Kelebihan:
- Untung bisa lebih gede: Karena beli dalam jumlah banyak dan harga grosir.
- Bisa kontrol kualitas: Kamu bisa cek barang dulu sebelum dijual.
- Lebih bebas branding: Bisa pakai kemasan, stiker, atau kartu ucapan brand sendiri.
Kekurangan:
- Butuh modal di awal: Minimal harus beli stok dulu.
- Perlu tempat penyimpanan: Walau kecil, tetap butuh ruang untuk stok.
- Urus pengiriman sendiri: Jadi lebih ribet dan butuh tenaga.
Setiap pilihan pasti memiliki plus dan minus, tinggal bagaimana kita menyesesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan. Sehingga, kamu bisa memaksimalkan bisnis online kamu dan meminimalisir kerugian.
….
Dropship vs Reseller, Mana yang Cocok Buat Kamu?
Nah ini nih, bagian yang paling penting! Yuk kita cocok-cocokin dengan kondisi kamu sekarang:
Kamu cocok jadi dropshipper kalau:
- Kamu masih baru banget di dunia bisnis.
- Nggak punya modal atau space buat nyimpen barang.
- Pengen fokus ke pemasaran dan belajar jualan dulu.
- Suka yang praktis dan bisa dijalankan sampingan.
Kamu cocok jadi reseller kalau:
- Punya modal awal (meskipun nggak harus gede).
- Pengen untung lebih besar.
- Punya tempat buat nyimpen stok (bisa di kamar sendiri juga).
- Pengen lebih serius dan bangun brand sendiri.
Sekarang, pilihan ada di tangan kamu. Mau pilih dropship atau reseller? Apakah masih ragu?
….
Tips Memulai Dropship vs Reseller
Kalau kamu pilih jadi dropshipper:
- Cari supplier terpercaya, yang fast respon dan pengirimannya rapi.
- Coba jualan lewat marketplace dulu (Shopee, Tokopedia) atau media sosial.
- Fokus ke konten dan customer service biar pelanggan puas.
- Pakai tools kayak Linktree atau Beacons biar jualannya makin kece.
Kalau kamu pilih jadi reseller:
- Cari produk yang kamu ngerti atau suka (biar promosiin lebih semangat).
- Bangun kepercayaan lewat foto real, testimoni, dan kemasan yang oke.
- Hitung untung dan biaya dengan detail, jangan asal pasang harga.
- Bisa mulai kecil dulu, misalnya 5-10 pcs aja, nggak harus langsung banyak.
….
Contoh Produk yang Cocok Buat Dropship vs Reseller
Produk cocok buat dropship:
- Aksesoris HP
- Skincare
- Fashion kekinian
- Mainan anak
- Peralatan rumah tangga
Produk cocok buat reseller:
- Makanan ringan homemade
- Pakaian muslim
- Produk handmade (scrunchie, totebag, dll)
- Hijab
- Barang kebutuhan sehari-hari
….
Dropship vs Reseller
Jadi, mau jadi dropshipper atau reseller itu sama-sama punya peluang cuan yang oke banget asal dijalanin dengan serius. Nggak ada yang lebih baik secara mutlak, semua tergantung situasi dan tujuan kamu.
Kalau kamu masih ragu, boleh banget mulai dari dropship buat belajar dasar-dasarnya dulu. Setelah dapet feel-nya, baru naik level ke reseller.
Yang penting: konsisten, rajin belajar, dan jangan takut nyoba!
Semangat jualan online-nya ya!
Semoga cuannya makin nambah tiap bulan~ 💸🔥